AYAT DAN HADIST TENTANG
TANGGUNG
JAWAB KELUARGA DAN MASYARAKAT
Makalah Disusun Untuk Memenuhi
Salah Satu Tugas
Pada Mata Kuliah “Al-Qur’an Hadist”
Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Semester 2 (Dua)
Pada Mata Kuliah “Al-Qur’an Hadist”
Fakultas Tarbiyah Jurusan Pendidikan Agama Islam Semester 2 (Dua)
Dosen Pembimbing :
Dr.Imam Syafe’i,M.Ag.
Disusun Oleh :
Ulfa Triana (1511010182)
FAKULTAS
TARBIYAH
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN INTAN
LAMPUNG
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji Syukur atas segala nikmat , iman, sehat dan daya
serta upaya yang telah Allah SWT berikan,Berkat rahmat dan Hidayah-Nya lah kami
mampu menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Ayat dan Hadist Tentang Tanggung
Jawab Keluarga dan Masyarakat”.
Sholawat serta salam tak lupa kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Tersusunnya makalah ini tak lepas dari bantuan dan dukungan yang diberikan oleh orang-orang yang berada disekitar kami. Maka,dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang telah memberikan bantuan moril maupun materil. Serta terima kasih juga kepada Bapak Dr.Imam Syafe’i,M.Ag. selaku dosen pembimbing.
kami menyadari banyaknya kesalahan dan kekeliruan dalam makalah ini,maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan sebagai sarana evaluasi kesempurnaan dalam penulisan tugas makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi seluruh pembaca Aamiin.
Sholawat serta salam tak lupa kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.
Tersusunnya makalah ini tak lepas dari bantuan dan dukungan yang diberikan oleh orang-orang yang berada disekitar kami. Maka,dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang telah memberikan bantuan moril maupun materil. Serta terima kasih juga kepada Bapak Dr.Imam Syafe’i,M.Ag. selaku dosen pembimbing.
kami menyadari banyaknya kesalahan dan kekeliruan dalam makalah ini,maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun kami harapkan sebagai sarana evaluasi kesempurnaan dalam penulisan tugas makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi seluruh pembaca Aamiin.
Bandar Lampung, 8 Mei 2016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................
KATA PENGANTAR................................................................................ II
DAFTAR ISI............................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A.
Latar
Belakang Masalah................................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah............................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Ayat
Pokok Tentang Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
dan Masyarakat................................................................................ 2
B.
Q.S
At-Tahrim ayat 6....................................................................... 2
C.
Q.S
Thahaa Ayat 132....................................................................... 5
D.
Hadist
Tentang Tanggung Jawab Terhadap Keluarga dan
Masyarakat....................................................................................... 6
BAB III PENUTUP.................................................................................... 8
A.
Kesimpulan...................................................................................... 8
B.
Saran................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Tanggung jawab adalah salah satu
ajaran pokok dari agama. Bahwa Tuhan Maha Adil, maka setiap orang pasti akan
mempertanggung jawabkan perbuatannya, sekecil apapun itu, dan akan mendapatkan
balasan yang setimpal. Balasan bisa di terima kelak di akhirat, atau sekarang
di dunia, atau bahkan dua-duanya, dibalas di dunia dan diakhirat. Perilaku
tanggung jawab harus diterapkan dimana saja kita berada karena ini merupakan
sifat yang terpuji, oleh karena itu kita wajib bertanggung jawab atas segala
bentuk apapun yang kita perbuat, entah itu perbuatan baik ataupun tidak.
Bertanggung jawab berarti kita juga telah berlaku jujur. Dalam makalah ini akan
dibahas tentang ayat dan hadist mengenai tanggung jawab terhadap keluarga dan
masyaraat,asbabun nuzul,serta makna mufrodat.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa ayat
pokok yang menjelaskan tentang tanggungjawab terhadap keluarga dan masyarakat ?
2. Bagaimana sebab turunnya Ayat tentang tanggung jawab terhadap keluarga
dan masyarakat?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ayat Pokok
Tentang Tanggung Jawab Keluarga dan Masyarakat
1.Q.S
At-Tahrim : 6
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا
النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ
غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا
أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim :6)
Ayat diatas memberi tuntunan kepada kaum
beriman bahwa : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu,
antara lain dengan meneladani Nabi . dan pelihara juga keluarga
kamu yakni istri, anak-anak, dan seluruh yang berada di bawah tanggung
jawab kamu dengan mendidik dan membimbing mereka agar kamu semua terhindar dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia-manusia yang
kafir dan juga batu-batu antara lain yang dijadikan
berhala-berhala.
Melalui ayat ini Allah memerintahkan
kepada umat manusia yang percaya kapada Allah dan Rasulnya agar mereka menjaga
dirinya dan keluarganya dari api neraka yaitu dengan taat dan patuh
melaksanakan perintah dan meninggalkan larangannya dan mengajarkan kepada
keluarganya supaya mereka melaksanakan perintah agama dan meninggalkan apa yang
dilarangnya,sehingga mereka selamat dari kobaran api neraka.[1]
Yang menjaga neraka itu dan bertugas menyiksa penghuni-penghuninya
adalah malaikat-malaikat yang kasar-kasar hati dan perlakuannya. Yang
keras-keras perlakuannya dalam melaksanakan tugas penyiksaan, yang
tidak mendurhakai Allah menyangkut apa yang Dia perintahkan kepada
mereka sehingga siksa yang mereka jatuhkan tidak kurang dan tidak juga
berlebih dari apa yang diperintahkan Allah, yakni sesuai dengan dosa dan
kesalahan masing-masing.
Ada beberapa pelajaran yang dapat diambil dari surat At-Tahrim ayat 6 yaitu
sebagai berikut :
1.
Perintah Taqwa Kepada Allah SWT dan berdakwah
Dalam ayat ini firman Allah ditujukan kepada orang-orang yang percaya
kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, yaitu memerintahkan supaya mereka, menjaga
dirinya dari api neraka yang bahan bakarnya terdiri dari manusia dan batu,
dengan taat dan patuh melaksanakan perintah Allah, dan mengajarkan kepada
keluarganya supaya taat dan patuh kepada perintah Allah untuk menyelamatkan
mereka dari api neraka. Api neraka disediakan bagi para kafir / pendurhaka yang
tidak mau taat kepada Allah dan yang selalu berbuat maksiat.
Oleh karena itu kita diwajibkan
oleh Allah untuk taat kepada-Nya supaya selamat daripada siksa-Nya. Caranya
membina diri kita terlebih dahulu dalam mendalami akidah dan adab islam
kemudian setelah kita mampu melaksanakan maka kita wajib mendakwahkan kepada
yang lain yaitu orang-orang terdekat kita / keluarga yaitu orang tua, istri,
anak, adik, kakak dan karib kerabat.
2.
Anjuran menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka
Banyak sekali amalan shalih yang menjadikan seseorang masuk surga dan
dijauhkan dari api neraka, misalnya bersedekah, berdakwah, berakhlaq baik,
saling tolong menolong dalam kebaikan dan sebagainya. Di antara cara menyelamatkan
diri dari api neraka itu ialah mendirikan shalat dan bersabar.
3.
Pentingnya pendidikan islam sejak dini
Anak adalah aset bagi orang tua
dan di tangan orangtualah anak-anak tumbuh dan menemukan jalan-jalannya. Banyak
orang tua “salah asuh” kepada anak sehingga perkembangan fisik yang cepat diera
globalisasi ini tidak diiringi dengan perkembangan mental dan spiritual yang
benar kepada anak sehingga banyak prilaku kenakalan-kenalakan oleh para remaja.
Sebagai orang tua yang proaktif kita harus memperhatikan benar hal-hal yang
berkenaan dengan perkembangan sang buah hati, amanah Allah. Rasulullah juga
memeberitahu betapa pentingnya mendidik anak sejak dini, dalam hadits
Rasulullah SAW :
“Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka hanya kedua orang
tuanyalah yang akan menjadikannya seorang yahudi atau seorang nasrani atau
seorang majusi”. (HR.Bukhari)
Dari hadits di atas jelaslah
bahwa setiap anak yang terlahirkan di dunia ini dalam keadaan fitrah (dalam
keadaan islam), karena sesungguhnya setiap bani adam sebelum ia terlahirkan ke
dunia (masih dalam kandungan), ia sudah berikrar dengan kalimat syahadat yaitu
bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad
adalah utusan Allah. Sedangkan yang menjadikan anak itu menjadi seorang yahudi,
nasrani, dan majusi melainkan itu semua karena peranan dari kedua orang tuanya.
4.
Keimanan kepada para
malaikat
Ayat diatas mengandung pelajaran keimanan kita kepada sifat para malaikat
yang suci dari dosa dan tidak pernah membangkang apa yang diperintahkan oleh
Allah SWT. Berbeda dengan manusia dan jin yang kadang taat kadang pula
melanggar bahkan ada juga yang tidak pernah taat sama sekali atau selalu
berbuat maksiat. tidak mungkin penjaga neraka adalah
seorang malaikat yang lemah lembut. Semua itu supaya para penghuni neraka
merasakan azab dan penderitaan yang luar biasa sebagai akibat dari
pembangkangan mereka kepada Allah Tuhan Yang Menciptakan mereka. Tuhan yang
telah memberi banyak karunia kepada mereka namun dibalas dengan kekufuran dan
kemaksiatan.
2. Q.S Thahaa :
132
öãBù&ur y7n=÷dr& Ío4qn=¢Á9$$Î/ ÷É9sÜô¹$#ur $pkön=tæ ( w y7è=t«ó¡nS $]%øÍ ( ß`øtªU y7è%ãötR 3 èpt6É)»yèø9$#ur 3uqø)G=Ï9
Artinya : “dan
perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam
mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, kamilah yang memberi rezki
kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.”
Ayat diatas
memerintahkan setiap kepala keluarga bahwa dan perintahkanlah keluargamu
melaksanakan shalat secara baik dan bersinambung pada setiap waktunya
dan bersungguh-sungguhlah dalam melaksanakannya. Kami tidak meminta kepadamu
rizki dengan perintah shalat ini, atau Kami tidak membebanimu untuk
menanggung rizki bagi dirimu atau keluargamu, Kami-lah yang memberi jaminan
rizki kepadamu. Dan balasan yang baik di dunia dan di akhirat adalah
bagi orang-orang yang menghiasi dirinya dengan ketakwaan. [2]
B.
Hadist
Tentang Tanggung Jawab Terhadap Keluarga dan Mayarakat
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: كًلُّكُمْ رَاعٍ وَكَلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
وَالإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِى
أَهْلِهِ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِى بَيْتِ
زَوْجِهَا وَ مَسْؤُوْلَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا وَالْخَادِمُ رَاعٍ فِى مَالِ
سَيِّدِهِ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَقَالَ حَسِبْتُ أَنْ قَالَ :
وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِى مَالِ اَبِيْهِ وَمَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَ كًلُّكُمْ
رَاعٍ وَكَلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ (رواه البخارى ومسلم والترمذى)
Artinya : “Dari Abdullah bin
Umar ra. ia berkata : Saya mendengar Rasulullah
saw. bersabda : "Setiap kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab
atas apa yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas
rakyatnya. Lelaki adalah pemimpin dalam keluarganya dan bertanggung jawab atas
anggota keluarganya. Dan seorang perempuan
adalah pemimpin dalam rumah tangga suaminya, dan ia bertanggung jawab
atas semua anggota keluarganya. Seorang pembantu adalah pemimpin bagi harta majikannya, dan ia bertanggung jawab
atas keselamatan dan keutuhan hartanya". Abdullah berkata : 'Aku
mengira Rasulullah mengatakan pula bahwa seseorang adalah pemimpin bagi harta
ayahnya dan bertanggung jawab atas keselamatan dan keutuhan hartanya itu.
Semua kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas segala yang
dipimpinnya.” (HR. Bukhari Muslim dan Tirmidzi).[3]
Hadits di atas menjelaskan
bahwa pada hakikatnya semua manusia itu adalah pemimpin bagi segala hal yang
ada di bawah wewenangnya sesuai dengan tingkat dan kedudukan masing-masing, mulai dari pemimpin formal sampai dengan
pemimpin yang non-formal. Dengan demikian, semua orang harus
mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya.
Disebutkan dalam hadits tadi umpamanya seorang pembantu adalah pemimpin bagi harta
majikannya dan ia bertanggung jawab atas keutuhan dan keselamatan harta
majikannya itu. Ini artinya bahwa seorang pembantu tugasnya bukan hanya
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepadanya, tetapi ia juga harus
bertanggung jawab dan berusaha untuk menjaga kekayaan majikannya dari kerusakan
atau kehilangan, apakah itu diakibatkan oleh pencurian, kebakaran, kelalaian,
dan sebagainya.
Hadist diatas juga
menjelaskan bahwa pada hakikatnya semua manusia itu adalah pemimpin. Dengan
demikian, semua orang mempertanggung jawabkan segala sesuatu yang menjadi
tanggung jawabnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Tanggung jawab adalah salah satu
ajaran pokok dari agama. Bahwa Tuhan Maha Adil, maka setiap orang pasti akan
mempertanggung jawabkan perbuatannya, sekecil apapun itu, dan akan mendapatkan
balasan yang setimpal. Balasan bisa di terima kelak di akhirat, atau sekarang
di dunia, atau bahkan dua-duanya, dibalas di dunia dan diakhirat. pada hakikatnya semua manusia itu
adalah pemimpin. Dengan demikian, semua orang harus mempertanggung jawabkan
segala sesuatu yang menjadi tanggung jawabnya.
B.
Saran
kami menyadari banyaknya kesalahan dan kekeliruan
dalam makalah ini,maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun kami
harapkan sebagai sarana evaluasi kesempurnaan dalam penulisan tugas makalah
ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan bagi seluruh
pembaca Aamiin.